Stop Stunting di Indonesia dengan Bio SepticTank Terbaik No1
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia. Pada tahun 2020, PBB mencatat ada 149 juta atau setara 22% balita di dunia mengalami stunting. Dan di Indonesia sendiri terdapat 6,3 juta balita yang mengalami stunting.

Masalah Stunting di Masyarakat
Stunting di Indonesia
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita. Balita yang mengalami stunting akan mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding dengan teman sebaya-nya, seperti :
1. Kecerdasan yang Tidak Berkembang, mulai dari lemah saat menangkap informasi, konsentrasi yang terganggu, dsb.
2. Pertumbuhan Fisik yang Lambat, salah satunya adalah tubuh lebih pendek dari teman seusianya.
3. Kesehatan yang Lemah, metabolisme balita yang terkena stuting akan lebih lemah, sehingga akan lebih mudah sakit dibanding teman-temannya
4. Resiko Mengalami Kemiskinan, kecerdasan yang rendah akan membuat balita yang sudah tumbuh besar tidak mampu bersaing di dunia kerja, sehingga mereka akan lebih rawan mengalami kemiskinan dari pada balita yang pertumbuhannya normal.
Stunting disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya gizi yang diserap untuk perkembangan tubuh balita, stimulasi yang kurang, infeksi atau sakit yang berulang, serta sanitasi yang tidak layak. Dan kali ini kita akan membahas tentang stunting yang disebabkan oleh kurangnya sanitasi layak di masyarakat.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat sanitasi layak yang sangat kurang. Pada tahun 2024, BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat ada sekitas 16,40% dari jutaan jumlah penduduk Indonesia tidak memiliki sanitasi yang layak, salah satunya adalah septic tank.
Septictank tidak layak akan memberikan banyak dampak negatif terhadap penggunanya ataupun di lingkungan sekitarnya, seperti :
1. Kekurangan Air Bersih
Maasih banyak masyarakat indonesia yang menggunakan septictank konvensional. Septic tank konvensional ini hanya berfungsi sebagai penampung limbah manusia, tanpa ada proses pengolahan agar kadar pencemaran lingkungannya lebih berkurang. Dampaknya, air dalam tanah akan rawan tercemar dan jumlah air bersih akan semakin berkurang. Sehingga air yang dikonsumsi masyarakat, termasuk balita adalah air yang sudah tercemar limbah manusia.
2. Pencemaran Udara
Pengolahan limbah yang tidak benar akan memunculkan berbagai bau yang tidak sedap, yang pada akhirnya akan membuat pencemaran udara. Pencemaran udara ini mampu membuat masyarakat, khususnya para balita mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
3. Memunculkan Berbagai Penyakit
Karena konsumsi air resapan di Indonesia tidak hanya digunakan untuk mencuci pakaian dan peralatan rumah tanggan, tetapi juga digunakan sebagai air minum. Maka air resapan yang sudah tercemar limah akan mampu memunculkan berbagai penyakit, mulai dari diare, cacingan, ISPA, hepatitis A, infeksi kulit, dsb.
Berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi tidak layak tersebut mampu membuat balita mengalami stunting. Hal ini dikarenakan gizi yang harusnya digunakan untuk pertumbuhan, tetapi harus teralihkan untuk penyembuhan, sehingga akhirnya pertumbuhan para balita mengalami hambatan.
Cegah Stunting dengan Bio Septic Tank
Septictank bio merupakan jenis septic tank yang memiliki sistem pengolahan untuk mengurangi kadar pencemaran limbah. Hasil limbah yang telah melalui proses pengolahan bio septictank akan lebih jernih dan tidak berbau. Sehingga lebih aman dari potensi munculnya berbagai penyakit, dibanding limbah yang tanpa pengolahan.
Bio Septictank BatuBeling

Bio Septic Tank BatuBeling

PVC Board BatuBeling